31/07/2015

25/07/2015

Kaidah Penulisan Soal

1.      Butir soal bentuk melengkapi

A. Materi
1Butir soal sesuai dengan indikator
2.Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas
3.Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran

B.Konstruksi
4.Rumusan kalimat dalam bentuk kalimat terbuka yang belum lengkap
5.Butir soal tidak tergantung pada butir soal sebelumnya

 C. Bahasa
6.Rumusan kalimat komunikatif
        7.Kalimat menggunakan bahasa yang baik dan benar
8.Rumusan kalimat tidak menimbukkan penapsiran ganda
9.Tidak menggunakan bahasa lokal/daerah
10.Rumusan soal tidak mengandung kata kata yang menyinggung perasaan siswa

2.            Butir soal bentuk Uraian
A. Materi
1Butir soal sesuai dengan indikator
2.Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas
3.Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran

B.Konstruksi
4.Rumusan kalimat dalam bentuk kalimat tanya atau perintah yang menuntut jawaban    terurai
5.Ada petunjuk yang jelas cara mengerjakan/menyelesaikan soal

 C. Bahasa
6.Rumusan kalimat komunikatif
        7.Kalimat menggunakan bahasa yang baik dan benar
8.Rumusan kalimat tidak menimbukkan penapsiran ganda
9.Tidak menggunakan bahasa lokal/daerah
10.Rumusan soal tidak mengandung kata kata yang menyinggung perasaan siswa


3.            Butir soal bentuk Pilihan Ganda
A. Materi
1Butir soal sesuai dengan indikator
2.Hanya ada satu kunci atau jawaban yang benar
3.Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran
4.Pilihan benar-benar berfungsi, jika pilihan merupakan hasil perhitungan, maka pengecoh berupa pilihan yang salah rumus/salah hitung
B.Konstruksi
5.Pokok soal (stem) dirumuskan dengan jelas
6.Rumusan soal dan pilihan dirumuskan dengan tegas 
7.Pokok soal tidak memberi petunjuk/mengarah kepada pilihan  
   jawaban yang benar
8.Pokok soal tidak mengandung pernyatan negatif ganda
9.Bila terpaksa menggunakan kata negatif, maka harus digaris
   bawahi atau dicetak miring
10.Pilihan jawaban homogen
11.Hindari adanya alternatif jawaban : ”Seluruh jawaban 
     benar/Seluruh jawaban salah”
12.Panjang alternatif jawaban relatif sama
13.Pilihan jawaban dalam bentuk angka/waktu diurutkan
14.Wacana,gambar, atau grafik benar-benar berfungsi
15.Antar butir tidak tergantung satu sama lain
 C. Bahasa
16.Rumusan kalimat komunikatif
          17.Kalimat menggunakan bahasa yang baik dan benar
18.Rumusan kalimat tidak menimbukkan penapsiran ganda
19.Tidak menggunakan bahasa lokal/daerah
20.Rumusan soal tidak mengandung kata kata yang menyinggung
    perasaan siswa




Contoh Penerapan kaidah penulisan soal pilihan ganda

1.Soal harus sesuai dengan Indikator
Indikator : Siswa dapat menyebutkan salah satu penyebab kemunduran kerajaan demak

Soal
Pusat kerajaan Demak terdapat di ....
a daerah di Jawa Timur
b Jawa Barat
c Pesisir Utara Pulau Jawa
d Jawa Tengah bagian Selatan

                                                                 Kunci jawaban c

Soal yang lebih tepat
Salah satu penyebab kemunduran kerajaan Demak adalah ....
a diserang oleh Bangsa Belanda
b diserang oleh kerajaan Panjang
c Sultan Trenggano meninggal dunia
d kalah bersaing dalam perdagangan
                                                             Kunci jawaban c

2.Soal
Berikut ini merupakan bagian dari daun ....
a tulang dan helai
b kelopak dan tangkai
c helai dan tangkai
d ranting dan tangkai
                                                        Kunci Jawaban a dan c
Soal kurang baik karena jawaban lebih dari satu
Soal yang lebih baik
Berikut ini merupakan bagian dari daun ....
a tulang dan ranting
b kelopak dan tangkai
c helai dan tulang
d ranting dan tangkai 

                                                                 Kunci Jawaban c

5.Hambatan Listrik masing masing 3 ohm disusun cecara pararel. Kemudian dihubungkan secara seri dengan hambatan 2 ohm. berapahkah hambatan pengganti rangkaian ....
a 1 Ohm                  c 5 Ohm           Kunci jawaban b
b 3 Ohm                 d 7 Ohm
Kurang baik karena pengecoh tidak berfungsi a c d bukan hasil salah rumus
Soal yang lebih baik  pilihanya
a 2,0 Ohm
b 3,0 Ohm
c 3,3 Ohm
d 9,0 Ohm

Alasan ; a 2,0 jika memakai rumus paralel seri parallel
              b 3,0 jika memakai rumus  paralel
              c 3,3 jika memakai rumus seri paralel paralel
              d 9,0 jika memakai rumus seri



5 soal
   Berikut ini merupakan gunung yang ada di sumatera  selatan....
a Gunung Ibul
b Gunung Megang
c Gunung Dempo
d Gunung Batu

Kunci Jawaban c                                                                                                                 

Kurang baik pengecoh a b d tidak berfungsi karena bukan nama gunung
Soal yang lebih baik

Berikut ini yang merupakan gunung yang ada di sumatra Selatan adalah ....
a gunung Kerinci
b gunung Dempo
c gunung Merapi
d gunung Lawu

   Kunci Jawaban b

6.Soal
Cadangan makanan pada tebu juga disimpan didalam ....
a batang
b daun
c akar                                                                         Kunci Jawaban a
d bunga
Kurang baik karena pokok soal tidak dirumuskan dengan  jelas dan tegas
Soal yang lebih baik

Tebu menyimpan cadangan makanannya didalam ….
a batang                                                                     c akar
b daun                                                                       d bunga

Kunci Jawaban a

7.Soal
        Generator listrik PLTA Sigura gura digerakkan oleh tenaga....
a uap                                                                      c gas bumi
b air                                                                                   d solar
Kunci Jawaban b
Kurang  baik karena pokok soal memberikan petunjuk pada kunci jawaban
Soal yang lebih baik
Generator listrik disigura gura digerakkan oleh tenaga ....
a uap                                                                c gas bumi                      Kunci  b
b air                                                                                   d solar

8.Soal
Jenis ikan dibawah ini tidak berkembang biak dengan cara melahirkan kecuali ikan ....
a mujair
b gurami
c paus                                                                    Kunci Jawaban c
d mas

Kurang baik karena pokok soal menggunakan pernyataan negatif ganda .....
Soal yang lebih baik
Jenis ikan yang berkembang biak dengan cara melahirkan adalah ikan ....
a mujair                                                                     c paus
b gurami                                                                    d mas
                                                Kunci Jawaban c

9.Soal
Berikut ini merupakan ciri-ciri mahluk hidup kecuali ....
a bernapas                                                     c makan/minum
b berkembang biak                            d berjalan
                                               Kunci Jawaban d
Kurang baik karena menggunakan kata negatif, jika terpaksa harus digaris bawahi/dicetak miring
Soal yang lebih baik
Berikut ini merupakan ciri-ciri mahluk hidup kecuali....
a bernapas                                                       c makan/minum
b berkembang biak                              d berjalan
                                                    Kunci Jawaban d

11.Soal
Hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan
 adalah ....
a ikan paus
b ikan duyung
c Harimau                                                                                      Kunci Jawaban d
d Semua Benar
Kurang baik karena Menggunakan kata jawaban semua benar
Soal yang lebih baik
Ikan yang berkembang biak dengan cara melahirkan adalah ikan ....
a Paus dan Emas
b Duyung dan Emas                                                        Kunci d
c Gurame dan Hiu
d Duyung dan Paus

12.Soal
Indonesia merupakan ....
a Negara terbesar di Asia
b Negara Agraris
c Pemrakarsa berdirinya organisasi ASEAN
d Kawasan yang paling padat penduduknya


Kurang baik karena alternatif jawaban panjang pendeknya tidak homogen

23/07/2015

21/07/2015

MATERI PRASYARAT, PERBAIKAN, DAN PENGAYAAN (REMEDIAL & ENRICHMENT)

Dalam mempelajari materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar terdapat beberapa kemungkinan pada diri siswa, yaitu siswa belum siap bekal pengetahuannya, siswa mengalami kesulitan, atau siswa dengan cepat menguasai materi pembelajaran.

Kemungkinan pertama siswa belum memiliki pengetahuan psyarat. Pengetahuan prasyarat adalah bekal pengetahuan yang diperlukan untuk mempelajari suatu bahan ajar baru. Misalnya, untuk mempelajari perkalian siswa harus sudah mempelajari penjumlahan. Untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki pengetahuan prasyarat, guru harus mengadakan tes prasyarat (prequisite test). Jika berdasar tes  tersebut siswa belum memiliki pengetahuan prasyarat, maka siswa tersebut harus diberi materi atau bahan pembekalan. Bahan pembekelan (matrikulasi) dapat diambil dari materi atau modul di bawahnya.            
Dalam menghadapi kemungkinan kedua, yaitu siswa mengalami kesulitan atau hambatan dalam menguasai materi pembelajaran, guru harus menyediakan materi perbaikan (remedial). Materi pembelajaran remedial disusun lebih sederhana, lebih rinci, diberi banyak penjelasan dan contoh agar mudah ditangkap oleh siswa. Untuk keperluan remedial perlu disediakan modul remidial.
Dalam menghadapi kemungkinan ketiga, yaitu siswa dapat dengan cepat dan mudah menguasai materi pembelajaran, guru harus menyediakan bahan pengayaan (enrichment). Materi pengayaan berbentuk pendalaman dan perluasan. Materi pengayaan baik untuk pendalaman maupun perluasan wawasan dapat diambilkan dari buku rujukan lain yang relevan atau disediakan modul pengayaan.

Selain pengayaan, perlu dipertimbangkan adanya akselerasi alami di mana siswa dimungkinkan untuk mengambil pelajaran berikutnya. Untuk keperluan ini perlu disediakan bahan atau modul akselerasi.

LANGKAH-LANGKAH PEMANFAATAN BAHAN AJAR

A.    Strategi penyampaian bahan ajar oleh Guru

1.       Strategi urutan penyampaian simultan
Jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan penyampaian simultan, materi secara keseluruhan disajikan secara serentak, baru kemudian diperdalam satu demi satu (Metode global). Misalnya guru akan mengajarkan materi Sila-sila Pancasila yang terdiri dari lima sila. Pertama-tama Guru menyajikan lima sila sekaligus secara garis besar, kemudian setiap sila disajikan secara mendalam.



2.       Strategi urutan penyampaian suksesif
Jika guru harus manyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan panyampaian  suksesif, sebuah materi satu demi satu disajikan secara mendalam baru kemudian secara berurutan menyajikan materi berikutnya secara mendalam pula. Contoh yang sama, misalnya guru akan mengajarkan materi Sila-sila Pancasila. Pertama-tama guru menyajikan sila pertama yaitu sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Setelah sila pertama disajikan secara mendalam, baru kemudian menyajikan sila berikutnya yaitu sila kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3.       Strategi penyampaian fakta
Jika guru harus manyajikan materi pembelajaran termasuk jenis fakta (nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau simbol, dsb.) strategi yang tepat untuk mengajarkan materi tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Sajikan materi fakta dengan lisan, tulisan, atau gambar.
b.       Berikan bantuan kepada siswa untuk menghafal. Bantuan diberikan dalam bentuk penyampaian secara bermakna, menggunakan jembatan ingatan, jembatan keledai, atau mnemonics, asosiasi berpasangan, dsb. Bantuan penyampaian materi fakta secara bermakna, misalnya menggunakan cara berpikir tertentu untuk membantu menghafal. Sebagai contoh, untuk menghafal jenis-jenis sumber belajar digunakan cara berpikir: Apa, oleh siapa, dengan menggunakan bahan, alat, teknik, dan lingkungan seperti apa? Berdasar kerangka berpikir tersebut, jenis-jenis sumber belajar diklasifikasikan manjadi: Pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan. Bantuan mengingat-ingat jenis-jenis sumber belajar tersebut menggunakan jembatan keledai, jembatan ingatan  (mnemonics) menjadi  POBATEL (Pesan, orang bahan, alat, teknik, lingkungan).
Bantuan menghafal berupa asosiasi berpasangan (pair association) misalnya untuk mengingat-ingat di mana letak stalakmit dan stalaktit pada pelajaran sains. Apakah stalaktit di atas atau di bawah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pasangkan huruf T pada atas, dengan T pada tit-nya stalaktit. Jadi stalaktit terletak di atas, sedangkan stalakmit terletak di bawah.

Contoh lain penggunaan jembatan keledai atau jembatan ingatan:  (1) PAO-HOA (Panas April-Oktober, Hujan Oktober – April).  (2) Untuk menghafal nama-nama bulan yang berumur 30 hari digunakan AJUSENO (April, Juni, September, Nopember).

4.       Strategi penyampaian konsep
Materi pembelajaran jenis konsep adalah materi berupa definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan, menggeneralisasi, dsb.
Langkah-langkah mengajarkan konsep: Pertama sajikan konsep, kedua berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan bukan contoh), ketiga berikan latihan (exercise) misalnya berupa tugas untuk mencari contoh lain, keempat berikan umpan balik, dan kelima berikan tes.

Contoh:
Penyajian konsep tindak pidana pencurian
Langkah 1:  Penyajian konsep
Sesuai pasal 362 KUHP, “Barang siapa dengan sengaja mengambil barang milik orang lain dengan melawan hukum dengan maksud untuk dimiliki dihukum dengan hukuman penjara sekurang-kurangnya  … tahun.”
Langkah 2: Pemberian bantuan
a.       Murid dibantu untuk menghafal konsep dengan kalimat sendiri, tidak harus hafal verbal terhadap konsep yang dipelajari (dalam hal ini Pasal pencurian).
b.       Tunjukkan unsur-unsur pokok konsep tindak pidana pencurian, yaitu:
1)       Mengambil barang (bernilai ekonomi)
2)       Barang itu milik orang lain
3)        Dengan melawan hukum (tanpa seijin yang empunya)
4)       Dengan maksud dimiliki (mengambil uang untuk jajan).

Contoh positip: Wawan malam hari masuk pekarangan Ali dengan merusak pintu pagar (sengaja) mengambil (melawan hukum) material bangunan berupa besi beton (barang milik orang lain), kemudian dijual, uangnya untuk membeli beras (dengan maksud dimiliki). Contoh negatif/salah (bukan contoh tapi mirip): Badu meminjam sepeda Gani tidak dikembalikan melainkan dijual uangnya untuk membeli makan. Dari contoh negatif atau contoh yang salah ini, unsur-unsur “sengaja mengambil barang milik orang lain dengan maksud dimiliki” terpenuhi, tetapi ada satu unsur yang tidak terpenuhi, yaitu “melawan hukum”, karena “meminjam”. Jadi pengambilan barang seijin yang empunya. Karena itu perbuatan tersebut bukan termasuk tindak pidana pencurian, melainkan penggelapan.

Langkah 3: Latihan
Pertama-tama murid diminta menghafal dengan kalimat sendiri (hafal parafrase) Kemudian murid diminta memberikan contoh  kasus pencurian  lain selain yang dicontohkan oleh guru untuk mengetahui pemahaman murid terhadap materi tindak pidana pencurian.

Langkah 4: Umpan balik
Berikan umpan balik atau informasi apakah murid benar atau salah dalam memberikan contoh. Jika benar berikan konfirmasi, jika salah berikan koreksi atau pembetulan.

Langkah 5: Tes
Berikan tes untuk menilai apakah siswa benar-benar telah paham terhadap materi tindak pidana pencurian. Soal tes hendaknya  berbeda dengan contoh kasus yang telah diberikan pada saat penyempaian konsep dan soal latihan untuk menghindari murid hanya hafal tetapi tidak paham.
 
5.       Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip
Termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat, teorema, dsb.
Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi pembelajaran jenis prinsip adalah : 
a)       Sajikan prinsip
b)       Berikan bantuan berupa contoh penerapan  prinsip
c)        Berikan soal-soal latihan
d)        Berikan umpan balik
e)        Berikan tes.

Contoh:
Cara mengajarkan rumus menghitung luas bujur sangkar dengan tujuan agar siswa mampu menerapkan rumus tersebut.

Langkah 1: Sajikan rumus
Rumus menghitung luas bujur sangkar adalah: Sisi X Sisi atau sisi kuadrat.

Langkah 2: Memberikan bantuan
Berikan bantuan cara menghafal rumus dilengkapi contoh penerapan rumus menghitung luas bujur sangkar. Misalnya sebuah karton bangun bujur sangkar dengan panjang sisi 30 cm.
Rumus: Luas bujur sangkar = S X S.
Luas karton adalah  30 X 30 X 1 cm2 = 900 cm2.  

Langkah 3: Memberikan latihan
Berikan soal-soal latihan penerapan rumus dengan bilangan-bilangan yang berbeda dengan contoh yang telah diberikan. Misalnya selembar kertas panjangnya  berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 40 cm. Hitunglah luasnya.
Langkah 4: Memberikan umpan balik
Beritahukan kepada siswa apakah jawaban mereka betul atau salah. Jika betul berikan penguatan atau konfirmasi. Misalnya,  “Ya jawabanmu betul”. Jika salah berikan koreksi atau pembetulan.

Langkah 5: Berikan tes
Berikan soal-soal tes secukupnya menggunakan bilangan yang berbeda dengan soal latihan untuk meyakinkan bahwa siswa bukan sekedar hafal soal tetapi betul-betul menguasai cara menghitung luas bujur sangkar.
                            
6.       Strategi penyampaian prosedur
Tujuan mempelajari prosedur adalah agar siswa dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan sekedar paham atau hafal.
Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut. Misalnya langkah-langkah menyetel televisi.
Langkah-langkah mengajarkan prosedur meliputi:
a.        Menyajikan prosedur
b.        Pemberian bantuan dengan jalan mendemonstrasikan bagaimana cara melaksanakan prosedur
c.        Memberikan latihan (praktek)
d.       Memberikan umpan balik
e.        Memberikan tes.

Contoh:
Prosedur menelpon di telpon umum koin.
Langkah-langkah mengajarkan prosedur:
Langkah 1: Menyajikan prosedur
Sajikan langkah-langkah atau prosedur menelpon dengan menggunakan bagan arus (flow chart)  

Langkah 2: Memberikan bantuan
Beri bantuan agar murid hafal, paham, dan dapat menelpon dengan jalan mendemonstrasikan cara menelpon.

Langkah 3: Pemberian latihan
Tugasi siswa paraktek berlatih cara menelpon.

Langkah 4: Pemberian umpan balik
Beritahukan apakah yang dilakukan siswa dalam praktek sudah betul atau salah. Beri konfirmasi jika betul, dan koreksi jika salah.

Langkah 5: Pemberian tes
Berikan tes dalam bentuk “do it test”, artinya siswa disuruh praktek, lalu diamati.

7.       Strategi mengajarkan/menyampaikan materi aspek afektif
Termasuk materi pembelajaran aspek sikap (afektif) menurut Bloom (1978) adalah pemberian respons, penerimaan suatu nilai, internalisasi, dan penilaian.
Beberapa strategi mengajarkan materi aspek sikap antara lain:  penciptaan kondisi, pemodelan atau contoh, demonstrasi, simulasi, penyampaian ajaran atau dogma.
Contoh:
Penciptaan kondisi. Agar memiliki sikap tertib dalam antrean, di depan loket dipasang jalur untuk antri berupa pagar besi yang hanya dapat dilalui seorang demi seorang secara bergiliran. 
Pemodelan atau contoh: Disajikan contoh atau model seseorang baik nyata atau fiktif yang perilakunya diidolakan oleh siswa. Misalnya tokoh Bima dalam Mahabarata. Sifat Bima yang gagah berani dapat menjadi idola anak.

B.    Strategi mempelajari bahan ajar oleh siswa
 Ditinjau dari guru, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran berupa kegiatan guru menyampaikan atau mengajarkan kepada siswa. Sebaliknya, ditinjau dari segi siswa, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa mempelajari atau berinteraksi dengan materi pembelajaran. Secara khusus dalam mempelajari materi pembelajaran, kegiatan siswa dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu menghafal, menggunakan, menemukan, dan memilih. 
Penjelasan dan contoh disajikan sebagai berikut:
1.       Menghafal (verbal & parafrase)
Ada dua jenis menghafal, yaitu menghafal verbal (remember verbatim) dan menghafal parafrase (remember paraphrase). Menghafal verbal adalah menghafal persis seperti apa adanya. Terdapat materi pembelajaran yang memang harus dihafal persis seperti apa adanya, misalnya nama orang, nama tempat, nama zat, lambang, peristiwa sejarah, nama-nama bagian atau komponen suatu benda, dsb. Sebaliknya ada juga materi pembelajaran yang tidak harus dihafal persis seperti apa adanya tetapi dapat diungkapkan dengan bahasa atau kalimat sendiri (hafal parafrase). Yang penting siswa paham atau mengerti, misalnya paham  inti isi Pembukaan UUD 1945, definisi saham, dalil Archimides, dsb. 

2.       Menggunakan/mengaplikasikan (Use)
Materi pembelajaran setelah dihafal atau dipahami kemudian  digunakan atau diaplikasikan. Jadi dalam proses pembelajaran siswa perlu memiliki kemampuan untuk menggunakan,  menerapkan atau mengaplikasikan materi yang telah dipelajari.
Penggunaan fakta atau data adalah untuk dijadikan bukti dalam rangka pengambilan keputusan. Contoh,  berdasar hasil penggalian ditemukan fakta terdapatnya emas perhiasan yang sudah jadi, setengah jadi, perhiasan yang telah rusak, tungku, bahan emas batangan di bekas peninggalan sejarah di desa Wonoboyo Klaten Jawa Tengah. Dengan menggunakan fakta tersebut, ahli sejarah berkesimpulan bahwa lokasi tersebut tempat  bekas pengrajin emas.
Penggunaan materi konsep adalah untuk menyusun proposisi, dalil, atau rumus. Seperti diketahui, dalil atau rumus merupakan hubungan antara beberapa konsep. Misalnya,  dalam berdagang “Jika penjualan lebih besar daripada biaya modal maka akan terjadi laba atau untung”. Konsep-konsep dalam jual beli tersebut meliputi penjualan, biaya modal, laba, untung, dan konsep “lebih besar”.
Selain itu, penguasaan atas suatu konsep digunakan untuk menggeneralisasi dan membedakan. Contoh, seorang anak yang telah memahami konsep “jam adalah alat penunjuk  waktu”, akan dapat menggeneralisir bahwa bagaimanapun berbeda-beda bentuk dan ukurannya, dapat menyimpulkan bahwa benda tersebut adalah jam.
Penerapan atau penggunaan prinsip adalah untuk memecahkan masalah pada kasus-kasus lain. Contoh, seorang siswa  yang telah mampu menghitung luas persegi panjang setelah mempelajari rumusnya,  dapat menentukan luas persegi panjang di manapun dan berapapun besarnya panjang dan lebar persegi panjang yang harus dihitung luasnya.
Penggunaan materi prosedur adalah untuk dikerjakan  atau dipraktekkan. Seorang siswa yang telah hafal dan berlatih  mengendarai sepeda motor, dapat mengendarai sepeda motor tersebut.
Penggunaan prosedur (psikomotorik) adalah untuk mengerjakan tugas atau melakukan suatu perbuatan. Sebagai contoh, siswa dapat mengendarai sepeda motor setelah menghafal langkah-langkah atau prosedur mengendarai sepeda motor.
Penggunaan materi sikap adalah berperilaku sesuai nilai atau sikap yang telah dipelajari. Misalnya, siswa berhemat air dalam mandi dan mencuci setelah mendapatkan pelajaran tentang pentingnya bersikap hemat.



3.       Menemukan
Yang dimaksudkan penemuan (finding) di sini adalah  menemukan cara memecahkan masalah-masalah baru dengan menggunakan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari.
Menemukan merupakan hasil tingkat belajar tingkat tinggi. Gagne (1987) menyebutnya sebagai penerapan strategi kognitif. Misalnya, setelah mempelajari hukum bejana berhubungan seorang siswa dapat membuat peralatan penyiram pot gantung menggunakan pipa-pipa paralon. Contoh lain, setelah mempelajari sifat-sifat angin yang mampu memutar baling-baling siswa dapat membuat protipe, model, atau maket sumur kincir angin untuk mendapatkan air tanah.

4.       Memilih
Memilih di sini menyangkut aspek afektif atau sikap. Yang dimaksudkan dengan memilih di sini adalah memilih untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Misalnya memilih membaca novel dari pada membaca tulisan ilmiah. Memilih menaati peraturan lalu lintas tetapi terlambat masuk sekolah atau memilih melanggar tetapi tidak terlambat, dsb